Dimana Anies Berada !!! Disitu Buzzer Membuat Pengkotakan Identitas dan Pecah Belah Suara |
Politik identitas yang acapkali dilabelkan ke anies baswedan tampaknya kini menjadi alat ukur sekaligus senjata buzzer dalam memahami langkah gerak anies. ya dimanapun Anies berada apapun program dan prestasi anies disitu buzzer mengidentifikasi suara potensial dengan membuat kotak-kotak identitas pembeda, seperti dalam suku apa saja?, agama apa saja?, aliran apa saja? anies berada saat itu. dengan membuat sekat-sekat identitas pembeda tertentu inilah tujuan pecah belah potensi suara yang bisa diserap oleh anies bisa disamarkan oleh buzzer, mengaburkan kesamaan minat pandangan politik disekitar circle anies baswedan saat itu adalah tujuan utama narasi buzzer.
Kita masih ingat ketika anies merubah nama-nama jalan disebagian jalan dijakarta, buzzer ini dengan sigapnya memainkan narasi politik identitas, dikatakan para buzzer bahwa warga jakarta itu bukan hanya betawi. buzzer menfitnah anies dengan sengaja membangkitkan rasa primordial dengan tidak mempertimbangkan bahwa ada suku-suku lain dijakarta. narasi seperti ini kemungkinan dapat dimaknai bertujuan untuk memecah belah suara dalam suku tertentu sekaligus memberi stigma negatif jika anies tak berpihak pada pendatang. ya lagi-lagi buzzer membangun narasi pecah belah suara.
kemudian berikutnya adalah terkait dengan apa yang disebut BOTI atau Bantuan Operasional tempat ibadah. program BOTI sebenarnya sudah mulai dijalankan Pemprov DKI pada 2019 tapi yang berhak memperoleh bantuan pada saat itu hanya masjid dan mushalla. 2019 saat itu gereja belum dapat namun setahun kemudian baru bantuan diberikan kepada gereja Wihara pura dan kuil.
Menurut buzzer Pemprov DKI tidak menyalurkan dana BOTI 2021 itu melalui PGI melainkan PGPI buzzer lagi-lagi mempertanyakan Pemprov DKI. jika memang ingin memberi bantuan bagi Gereja Kristen Bukankah seharusnya dana bantuan itu disalurkan melalui PGI sebagai organisasi yang terbesar Kenapa justru disalurkan melalui PGPI yang jauh lebih kecil dari PGI. narasi-narasi buzzer seperti ini banyak menduga jika para buzzer ini sedang mencoba memecah belah suara potensial dalam agama tertentu yang mungkin saja memiliki kesamanan minat politik untuk memilih anies. Buzzer beranggapan bahwa apa yang dilakukan pemprov menimbulkan kecurigaan dikalangan umat Kristen. tentu saja prasangka buzzer ini mengusik suasana damai
Prasangka buruk buzzer menuduh BOTI sebagai salah satu upaya Anies untuk menarik hati umat Kristen dengan mengaitkan capres 2024 merebut Simpati umat Kristen tentu tidak sepenuhnya benar.
Usaha mengalirkan dana miliaran rupiah untuk gereja-gereja di Jakarta murni sebagai program pemerintah. seperti dalam video berikut ini.
Kalaupun ada pimpinan PGPI yang memuji-muji Anis tentu itu sebagai apresiasi pada umumnya dalam acara seremonial. Maret lalu ketua umum gereja pentakosta di Indonesia pendeta Joni well menyatakan keliru menganggap Anies Baswedan adalah sosok yang intoleran sentuhan Anis untuk gereja menurutnya sangat berarti.
Sementara itu, ketua pgpi pendeta Jason balompapueng juga memuji-muji kepemimpinan Anis di DKI Jakarta. Ia menyebut Anies sebagai sosok yang nasionalis jessn memandangi sebagai pemimpin yang memegang komitmen seorang yang sangat pluralis dan menjaga kerukunan umat beragama.
Seorang aktivis dan jurnalis Freddy mutiara jemaah Gereja Bethel yang anggota pgpi bahkan menurunkan tulisan dengan judul Hai saat Anies Baswedan meneladani karakter dan ajaran tuhan Yesus Kristus dalam tulisan itu Freddy mengkritik umat Kristen yang tidak bisa melihat secara objektif sederet kebaikan Anis kepada umat Kristiani di DKI Jakarta.
Freddy juga menulis bahwa saat bertemu tatap muka pada Maret 2022 Anies Baswedan menegaskan komitmen dan posisinya terhadap toleransi dan kelompok minoritas kata Freddy sikap Anis yang diamini sejatinya mirip dengan karakter dan ajaran Yesus Kristus tentang kasih dan pengampunan. menurut Freddy Anis menaburkan banyak benih kasih dan kebaikan kepada umat Kristiani selama menjabat gubernur DKI Jakarta Anis justru menjalankan ajaran Yesus Kristus ditampar pipi kanan berikan pipi kiri.
Tapi menurut buzzer strategi Anis ini bukannya tanpa masalah banyak gereja di luar PGPI yang marah pada PGPI ini bukan karena mereka iri atau cemburu tidak mendapatkan BOTI yang membuat sebagian gereja marah adalah karena PGPI dianggap terlalu murah menjual diri pada Anis sebagai umat Kristen PGPI dianggap seharusnya begitu saja mau dibujuk untuk menerima dana dari Anis yang bertujuan politik.
apalagi banyak petinggi Kristen dan Katolik menganggap bahwa gereja seharusnya tidak terlibat dalam politik sikap ini juga yang menyebabkan PGRI dan kwi menolak ketika didekati Pemprov DKI untuk bersedia menerima bantuan jadi Pemprov DKI menyalurkan bantuan melalui pgpi yang sebenarnya terjadi karena memang hanya pgpi yang bersedia menerima bantuan apa yang terjadi menyebabkan keretakan di kalangan umat Kristen. ujar Buzzer