Langsung ke konten utama

Pebisnis muda Ekspor Barang ke 15 negara Omzet milyaran rupiah dari Komunitas Bisa Ekspor


Seorang pebisnis muda berusia 26 tahun punya pengalaman menakjubkan di bidang Ekspor . Di usianya yang 19 tahun, Julio sudah berhasil mengekspor barang ke 15 negara sekaligus. Omzet bisnisnya sudah milyaran rupiah. 

Julio bukan berasal dari orang kaya. Bukan juga lulusan sarjana dari Univesitas Ternama. Pendidikan terakhirnya hanya SMU. Sempat mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah di Jogyakarta, tapi Drop Out di satu tahun perkuliahannya. Sayang sekali, karena beasiswa yang didapatkan tersebut berasal dari Kementrian Perindustrian. Beasiswanya pun diberikan bukan karena kepintaran, melainkan karena jurusan di perkuliahan industry kulit kekurangan orang. 

Julio berkeinginan besar untuk membahagiakan orang tuanya. Hidup sederhana sejak kecil sebagai anak dari ibu kantin, membuat Julio berjanji pada dirinya sendiri untuk membahagiakan orangtuanya. Beruntung Julio punya orang tua yang selalu mendukung dan mendoakannya siang dan malam. Kesuksesan Julio pun tak lepas dari doa orang tuanya yang tak pernah putus. 

Usaha yang dilakukan Julio dalam berbisnis ekspor bisa dibilang tak mulus. Sejak kecil, Julio membantu orangtuanya berjualan di kantin sekolah. Dari SD sampai SMP. Masuk SMU, Julio masuk menjadi anggota MLM dan berjualan obat-obatan. Di MLM inilah, Julio dapat pengalaman untuk bisa berbicara di depan banyak orang. 

Saat di Jogja, Julio tak berkeinginan untuk meneruskan kuliah dan ijin ke dosennya untuk berhenti kuliah. Alasannya karena Julio tidak mau membebani orang tuanya dengan biaya kuliah. Ayahnya hanya memberinya uang 400 ribu rupiah untuk biaya kos dan makam dan satu ember sablon. Julio harus berpikir bagaimana caranya menjadikan sablon tersebut uang untuk membiayai hidupnya dan juga kuliahnya. 

Julio pun memutuskan untuk kembali ke Jakarta setelah ijin untuk keluar kampus. Sayangnya Julio berbohong kepada orangtuanya dengan mengatakan bahwa kuliahnya sedang libur. Orangtuanya pasti kecewa. Tapi Julio membuktikan bahwa keputusannya untuk berhenti kuliah bisa dipertanggungjawabkan. Julio pun bekerja di koveksi busana muslim dari rekomendasi temannya. 

Harapan awal bisa menjadi manager atau setidaknya admin di perusahaan konveksi milik teman, ternyata buyar karena Julio hanya dijadikan sebagai tukang potong benang.  6 bulan kemudian, jabatannya naik jadi sales. Berjuang lagi dari nol. Panas-panasan lagi dan door to door seperti saat menjalani bisnis MLM. 

Semangat Julio sempat pupus ketika dirinya merasa sangat kelelahan. Hingga akhirnya dia bertekad untuk bisa sukses dengan caranya sendiri. Lewat berbagai proposal yang diajukan ke banyak orang, Julio gagal dan akhirnya terus berusaha ke salah satu teman bapaknya. Bukan karena bisnisnya yang bagus yang membuat proposal Julio akhirnya diterima, tapi karena semangat Julio yang selalu datang ke rumah teman bapaknya itu yang membuat hatinya luluh dan akhirnya mau berinvestasi. 

Keberhasilan mendapatkan investor ternyata membuat Julio was-was juga karena harus bisa mempertanggungjawabkan uang tersebut. Julio pun belajar ke sana kemari untuk bisa mengembangkan bisnisnya yang saat itu berupa arang. Di Indonesia, rupanya bisnis arang masih belum dilirik. Tapi ketika dijadikan briket, arang bisa sangat laku dan dicari di pasar luar negeri. Itulah pertama kalinya bisnis ekspor yang dijalankan Julio tembus keluar negeri yaitu di Singapura. 

Bersama bapaknya, Julio menyewa gudang di Cirebon untuk tempat produksi arang. 4 bulan tidak keluar dari gudang untuk membuat produk yang bagus di pasaran. Usaha mereka akhirnya membuahkan hasil dan akhirnya bisa ekspor keluar negeri. 

Tidak berhenti di satu bidang bisnis. Julio juga mengembangkan usaha di usaha kulit dengan kembali ke Jogja. Produknya tas kulit dan dompet kulit dan di ekspor  ke Singapura. Ada lagi bisnis star up dengan membuat aplikasi untuk mengembangkan tol laut. Ide brilliannya disukai pemerintah dan akhirnya pun berkembang pesat. 

Saat ini Julio sedang membuat brand skincare dan diekspor ke luar negeri. Kenapa skincare, karena untuk menguji teman-teman yang mengatakan bahwa bisnis ekspor itu susah. Julio yang tidak memakai skincare dan belum terlalu mengenal skincare, akhirnya membuktikan bahwa dia pun bisa berhasil membuat brand skincare yang sukses di luar negeri. Selanjutnya

sumber : https://www.youtube.com/watch?v=srCW9K3NP_M

PeluangSukses.Com

5 Rekomendasi Private Pool Villa di Sekitar Purwokerto Tarif Mulai dari Perjam Hingga Perhari

6 Korean Movies With Historical Themes Insert Uncensored Sex Scenes

5 Cara Tetap Sejuk di Cuaca Panas Tanpa AC Rumah

20 Kata Yang Orang Tua Harus Ucapkan Ke Anak Sedari Kecil

5 Contoh Kekuatan Makeup Riasan Sangat Senang Dengan Hasilnya

Sederet Artis Nikah Tanpa Restu Orang Tua hingga ada yang Pilih MURTAD atau MUALAF

Cara Mengatasi Kutu Kebul Secara alami

Menghitung Keuntungan Budidaya Ikan Lele

Penyebab Pemain Bola Brazil Redup di Masa Usia Emasnya

CARA BELI IKAN LELE DI PASAR PERIKANAN PURWONEGORO BANJARNEGARA

Support : Copyright © 2019. Informasi Usaha, Bisnis dan Gaya Hidup - All Rights Reserved