 |
| Bisnis Kecil |
Cara Menggunakan Laporan Posisi Keuangan
Informasi pada laporan posisi keuangan dapat digunakan untuk sejumlah analisis keuangan, seperti membandingkan hutang dengan ekuitas atau membandingkan aset lancar dengan kewajiban lancar. Analisis ini biasanya disajikan pada garis tren, sehingga Anda dapat mendeteksi setiap perubahan dalam posisi keuangan entitas pelapor dari waktu ke waktu.
Format Laporan Posisi Keuangan
Format laporan posisi keuangan mengikuti persamaan dasar akuntansi yang menyatakan bahwa:
Aset = Liabilitas/Kewajiban + Ekuitas/modal
Dalam hal ini juga dapat diartikan bahwa semua item baris aset yang ada disajikan terlebih dahulu, dengan total yang sesuai dengan total liabilitas atau kewajiban dan ekuitas atau modal, yang disajikan berikutnya.
Isi Laporan Posisi Keuangan
Item baris umum dalam laporan dicatat di bawah.
Aktiva
- Uang tunai
- Piutang
- Inventaris
- Aset tetap
- Aset lainnya
Kewajiban
- Akun hutang
- Biaya masih harus dibayar
- Kewajiban pajak penjualan
- Hutang pajak penghasilan
- Utang
Ekuitas
- Saham biasa
- Tambahan modal disetor
- Pendapatan yang disimpan
Kapan Laporan Posisi Keuangan Digunakan
Laporan posisi keuangan paling sering dikeluarkan ketika bisnis beroperasi di bawah sistem akuntansi entri ganda, karena pendekatan ini menyediakan pembaruan berkelanjutan untuk akun aset, kewajiban, dan ekuitas. Jika suatu entitas malah menggunakan sistem akuntansi entri tunggal, tidak ada cara mudah untuk menyusun pernyataan, yang biasanya dikompilasi secara manual.
Selain itu, pernyataan tersebut memberikan informasi yang lebih bermakna ketika disusun menggunakan prinsip akuntansi dasar yang diamanatkan oleh kerangka akuntansi, seperti prinsip akuntansi yang berlaku umum atau standar pelaporan keuangan internasional.
Berikut adalah lima langkah menulis rencana keuangan untuk usaha kecil:
- 1. Tetapkan tujuan Anda.
Apakah Anda ingin memperluas Usaha? Apakah Anda ingin menambahkan segmen pelanggan baru? Apakah Anda membutuhkan lebih banyak peralatan? Apakah Anda membutuhkan pembiayaan? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu Anda memulai proses penulisan rencana keuangan.
- 2. Membuat proyeksi keuangan bulanan.
Usaha kecil biasanya tidak memiliki cadangan atau jejak bisnis untuk direncanakan terlalu jauh ke depan. Mereka membutuhkan proyeksi bulanan. Hitung pendapatan Anda yang diantisipasi berdasarkan proyeksi bulanan untuk penjualan dan pengeluaran untuk barang-barang seperti tenaga kerja, persediaan, dan overhead, lalu tambahkan biaya untuk tujuan yang Anda identifikasi di langkah sebelumnya.
- 3. Siapkan laporan arus kas, laporan laba rugi, dan neraca.
Gunakan laporan keuangan ini untuk membuat gambaran terkini yang akurat tentang kesehatan keuangan perusahaan Anda.
- 4. Hitung rasio bisnis Anda.
Digunakan untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan kecil secara keseluruhan dan memutuskan apakah model operasinya saat ini layak, rasio keuangan merupakan faktor kunci dalam menilai kesehatan keuangan dasar perusahaan. Dalam kebanyakan kasus, Anda akan menggunakan rasio lancar atau rasio cepat.
Rasio Lancar =
Aktiva Lancar / Kewajiban Lancar
Rasio cepat =
(Kas + Setara Kas + Piutang Usaha) / Kewajiban Lancar
Dari perhitungan ini, Anda dapat menentukan apakah perusahaan Anda memiliki dana yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendeknya.
- 5. Sertakan rencana darurat.
Anda pasti ingin memiliki sumber uang darurat yang cukup sebelum bisnis Anda menghadapi tantangan yang mengharuskan Anda menggunakannya. Pertahankan cadangan uang tunai selama tiga hingga enam bulan, misalnya, atau pastikan ada uang yang tersedia di jalur kredit Anda. Seperti apa pun dalam hidup, kuncinya adalah tidak menunggu sampai terlambat untuk mengamankan sumber dana ini dan memastikan bahwa mereka ada saat Anda membutuhkannya.
Format Laporan Posisi Keuangan
Anda dapat memilih antara dua format untuk membuat laporan posisi keuangan atau neraca Anda: yaitu Staffel dan Skontro. Di bawah ini adalah deskripsi dari dua format laporan tersebut beserta contoh laporan posisi keuangan yang dapat kami bagikan.
- 1. Staffel
Format staffel ditampilkan dan disusun dalam format vertikal. Setiap komponen laporan ditampilkan dan disusun pada baris yang berurutan. Item aset ditempatkan di bagian atas, diikuti oleh item liabilitas atau kewajiban, dan terakhir item ekuitas atau modal.
Dari penjelasan defenisi diatas berikut adalah contoh laporan posisi keuangan untuk umkm yang dapat kami sajikan dalam format Staffel.
 |
| sumber : akuntansi-id.com |
- 2. Skontro
Kemudian berikutnya ada format skontro. Jika staffel disusun dalam bentuk vertikal, maka skontro tersusun dalam bentuk horizontal. Ini berarti bahwa semua komponen di atas akan ditampilkan secara berdampingan.
Dari penjelasan definisi diatas mengenai format skontro. Maka berikut ini adalah contoh laporan posisi keuangan untuk umkm yang dapat kami bagikan.
 |
| sumber : akuntansi-id.com |
Format dan penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan jika usaha mikro kecil menengah juga dapat mengaplikasikan laporan posisi keuangan sebagai analisis dan kondisi bisnis meskipun pada skala bisnis kecil sekalipun.
Referensi :
