![]() |
Pasangan Prabowo Puan |
Sobat sukses sekawanan buzzer-buzzer yang acapkali membranding figur tertentu itu, tampaknya akan ketar-ketir. Bagaimana tidak munculnya wacana duet Prabowo Subianto dengan puan Maharani pada pemilu presiden 2024 ini tentunya akan menutup peluang figur yang acapkali didengungkan Sekawanan Buzzer tersebut untuk mendapatkan kendaraan politik menuju 2024 dari pdip.
Persoalannya sekarang kita masuk dalam tafsir kemana arah Restu politik dari Bu Megawati? Umam sendiri menduga kalau elektabilitas Pak Ganjar belum mampu mendominasi, artinya 50% plus satu. pertanyaannya? Kenapa kemudian mbak Puan misalnya harus merelakan mesin politik itu diserahkan kepada mereka? ia sebenarnya juga jika tidak memiliki elektabilitas yang dominan untuk apa? Ibaratnya mbak Puan yang kerja siang-malam ngurusin Musda muscab ngurusin verifikasi parpol sekarang begitu ada ontran-ontran Pilpres ada nama lain misalnya yang berbekal elektabilitas ingin memanfaatkan mesin politik itu?
Maka tak salah jika kegundahan teman-teman disekitar mba puan mencoba memunculkan resistensi itu, tetapi di saat yang sama PDIP sendiri juga harus berpikir ulang Ini arahnya gimana? tetapi Umam menduga ke depan memang sudah waktunya mba puan untuk maju karena kalau misal tidak, ya dia akan tetap selamanya menjadi macan diatas Kertas. Nah, Oleh karena itu tentu kita melihat Bu Mega itu hebat sekarang tapi jangan melihat Mega sekarang, lihat Bu Mega tarik 15 tahun sebelumnya atau 20 tahun sebelumnya. dia dihajar oleh rezim dia menghadapi sekian rangkaian kekalahan dan itu yang membuat dia kuat. mbak Puan harus melalui fase itu dan kita lihat bahwa sudah cukup rasional artinya dengan bekal kekuatan yang otonom 20% presidential threshold sudah bisa maju. harusnya dia bisa kemudian melakukan langkah-langkah strategis untuk kemudian ya real. orang nama ABC punya elektabilitas tapi enggak punya kunci soliditas partai mesin politiknya.
Ya hal ini sejalan dengan pendapat yang di sampaikan oleh direktur eksekutif indostrategic Ahmad Khoirul Umam, dari beberapa pernyataan Hasto terkait kemungkinan koalisi dengan partai lain termasuk partai Gerinda. Ya tak salah jika kemungkinan disandingkannya ketua DPR puan Maharani dengan Prabowo itu berpotensi besar memperoleh kemenangan mengingat elektabilitas puan sendirian unggul dalam beberapa survei dengan angka sebesar 26 persen sebagai calon wakil presiden. Karena sejauh ini koalisi Gerindra -PKB belum memiliki calon wakil presiden. Dan hanya Prabowo yang telah mendeklarasikan diri hendak maju kembali sebagai calon presiden capres.
Maka tak salah jika beberapa elit partai PDIP berpendapat jika puan memiliki kekuatan yang besar sebagai wakil presiden. Menurut Umam langkah negosiasi berpotensi membuyarkan rencana koalisi, mengembalikan relevansi pasangan Prabowo puan sekaligus berpeluang menggagalkan pencapresan Muhaimin. Ya ini bisa jadi PDIP ingin menata ulang peta koalisi pilpres 2024 yang sudah mulai terbentuk mengingat beberapa partai koalisi Jokowi telah membentuk kongsi masing-masing. Gerinda berkoalisi dengan PKB sedangkan Golkar berkerjasama dengan PPP dan pan lewat koalisi Indonesia bersatu. Menurut Umam peluang perubahan peta koalisi masih sangat mungkin terjadi. Hal ini kemungkinan terwujud mengingat masih terbukanya potensi suara merah dan hijau di Jawa timur saat ini karena terjadinya faksionalisasi dijawa timur.