Dua tahun sebelum memutuskan untuk usaha Laundry, Nanang Suhendra memilih untuk membuka bisnis PS di usia 22 tahun dari hasil menjual motor. Saat itu mindset bisnisnya masih kurang baik. Selalu menyalahkan keadaan hingga akhirnya menjadi penjudi dan pemabuk di masa mudanya.
Punya rumah laundry pun pada awalnya tidak berjalan cukup baik, bahkan sempat berusaha bunuh diri karena terlilit hutang 1M lebih. Mulai memperbaiki mindset bisnis dan tujuan hidup yang lebih baik setelah membuka pikiran dan memperkuat jaringan dengan belajar dengan sesama pengusaha laundry dari seluruh Indonesia.
Belajar bisnis laundry pun juga dilalui dengan penuh perjuangan, bahkan merelakan untuk menjual cincin Istri untuk menambah biaya berangkat ke Jakarta, hingga tertipu calo bis saat pulang lagi ke Solo.
Saat ini, Junior Laundry melayani hampir dari hulu ke hilir untuk semua jenis Laundry. Mulai dari cuci baju, kiloan, satuan, karpet, springbed, sofa, interior mobil, cuci sepatu hingga peralatan laundry. Menghilangkan rasa dendam dan membaliknya dengan hal baik menjadi salah satu kunci suksesnya dalam bisnis laundry saat ini.
Selain itu Junior Laundry juga sukses membangun yayasan Yatim Piatu yang merekrut anak-anak jalanan yang bisa sukses berbisnis dan tidak menjadi sampah jalanan yang hanya dipandang sebelah mata.
sumber: https://www.youtube.com/watch?v=pIFa2likuSg